Setahun sudah pandemi Covid-19 di Indonesia. Berbagai penanganan dilakukan, namun persentase akan menurunnya kasus terdampak belum juga menunjukkan perbaikan yang signifikan. Tak pelik, kematian juga menunjukkan fakta yang tidak bisa dihindari.
Membahas Covid 19 kita tak hanya berbicara tentang Tenaga Kesehatan (Nakes), Penyintas, ada peran-peran lain yang juga penting yaitu bilal mayit dan penggali kubur. Ketika proses fardu kifayah (pemulasaran jenazah) tak bisa dilakukan secara biasa, maka 2 (dua) profesi inilah yang berada digarda terakhir untuk memuliakan para jenazah di singgasana terakhir.
Ada sekitar 50 bilal mayit dan juga penggali kubur yang kami temui di beberapa titik Kota Medan. Sumber pendanaan mereka untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari sifatnya masih berupa insentif yang diberikan pertiga bulan sekali. Selebihnya mereka dibayar sesuai proses pemulasaran yang mereka tangani.
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan atas profesi mereka yang mulia, belum lama ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumatera Utara, Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) bersama Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) DPF memberikan bantuan sembako, suplemen makanan, dan juga uang tunai kepada 50 bilal mayit serta penggali kubur yang berasal dari empat kecamatan berbeda.
Empat kecamatan tersebut adalah Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Selayang, dan Medan Sunggal. Penyerahan bantuan ini diberikan guna menaruh perhatian kepada para penggali kubur dan bilal mayit di tengah situasi pandemi yang masih melanda di Indonesia.
Tak hanya sekadar memberikan bantuan fisik, mereka juga diberikan pemaknaan secara spiritual dengan menghadirkan tokoh muballigh nasional, KH Wahfiudin Sakam. Kepada mereka, diberikan pemaknaan tentang makna Iman, Islam, dan juga Iman.
CEO Laznas DPF, Ardian Ramadani Pulungan, mengungkapkan program ini hadir guna menyebarkan semangat kebajikan. Ia juga berharap program ini bisa dijadikan program pengembanggan yang lebih produktif, sehingga para penerima manfaat yang terdiri dari bilal mayit dan penggali kubur juga mendapatkan pemanfaatan yang lebih baik.
“Program ini hadir untuk memuliakan profesi bilal mayit dan penggali kubur yang bisa jadi terabaikan selama ini. Mudah-mudahan profesi ini mendapat perhatian penuh dari seluruh masyarakat,” ujar Ardian
Mewakili Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Utara, dr. Edy Ardiansyah, Sp.OG mengatakan bahwa kesehatan bukanlah masalah besar jika kita semua mau menjaga. “Saya mengapresiasi atas kegiatan ini, yang sudah memfasilitasi dari sisi kesehatan, kami senang bisa bersama-sama mendukung para pihak yang juga turut berjuang dalam menjaga kestabilan kesehatan di Sumatera Utara,’ ujar Edy
Dalam penyerahan bantuan ini juga dihadiri Kadis Kesehatan Kota Medan, dr. Syamsul Arifin Nasution, Sp.OG dan juga Ketua PDUI Sumut dr. H. Rudi Rahmadsyah Sambas. Proses penyerahan bantuan pejkuang keluarga bagi bilal mayit dan penggali kubur ini dilakukan dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Terlebih dahulu mereka dilakukan screening Covid-19 dengan menggunakan GeNose C19 yang merupakan layanan kesehatan yang dimiliki oleh Laznas DPF.