Dalam rangka menjalankan misi dakwah, Tim Dai Transformatif Laznas DPF sejak 26 Oktober tiba di Kabupaten Pakpak Bharat sekaligus mensyiarkan tentang pentingnya Fiqih Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF).
Momentum perayaan Maulid Nabi ini sekaligus menjadi kesempatan bagi Laznas DPF untuk bisa berkenalan dengan pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat.
Peringatan Maulid Nabi dilaksanakan di Gedung Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pakpak Bharat dan dihadiri ratusan masyarakat setempat, tokoh agama, hingga jajaran pemerintahan, Rabu (27/10)
Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd, Wakil Bupati Kabupaten Pakpak Bharat mengatakan jarang sekali tokoh agama nasional yang sampai berdakwah hingga ke Pakpak Bharat, “Maka suatu kehormatan dihari istimewa ini kami mendapat kunjungan dari Laznas DPF, kami senang sekali bisa diadakan safari dakwah,” Ujarnya.
Wakil Bupati Pakpak Bharat ini menambahkan, bahwa Ia berharap kegiatan kolaborasi dengan DPF dapat menjadi wadah untuk memperkokoh iman dan Islam bagi warga Pakpak Bharat.
Dalam sambutannya, KH Wahfiudin Sakam turut mengenalkan kepada seluruh jamaah yang hadir tentang sejarah Laznas DPF. Dikatakannya, Laznas DPF sejak 2020 mendapatkan izin dari Kementrian Agama RI untuk menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) yang berdiri di Sumatera Utara.
“Pergerakan filantropi sudah kami lakukan sejak 2010 dengan konsen kepada pengembangan leadership, lingkungan, dan nurani ihsani yang berbasis teknologi.” Beliau juga menambahkan bahwa dalam proses perjalanan dakwah, terutama untuk memperkenalkan Iman, Islam dan Ihsan, Laznas DPF selalu berupaya menyampaikan dakwah secara modern dengan menggunakan seluruh metode komunikasi baik secara audio dan visual.
Pada kesempatan ini juga, KH Wahfiudin mengajak kepada seluruh jamaah yang hadir untuk belajar mengenai karakter utama Nabi Muhammad SAW. Dijelaskannya bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki 3 karakter yang bisa ditiru, yaitu memiliki rasa empati, memiliki semangat untuk kebaikan dan menyebarkan rasa kasih sayang antar sesama.
“Sikap dan tauladan dari Rasulullah SAW seharusnya bisa menjadi panutan kita, dan jadikan juga kebiasaan dzikir sebagai ibadah kita dalam upaya menggapai ilahi,” tutupnya.