Tragedi Bom Makassar: Lekas Sembuh dari Luka dan Trauma

Warga sekitar dan jemaat yang hendak melakukan Minggu Palma di Gereja Katedral digegerkan oleh bom (yang diduga sementara) adalah bom bunuh diri di Jalan Kajaolalido, Kota Makassar. Hingga tulisan ini diterbitkan, polisi mengkonfirmasi satu orang (diduga pelaku) tewas dan belasan jemaat yang berada di dekat lokasi mengalami luka.

Agaknya terlalu berat untuk membicarakan beragam teori, faktor, atau apapun yang harus dicerna dari tragedi ini. Pun begitu getir membayangkan kondisi para korban yang hingga saat ini harus dirawat intensif, bukan saja dari luka fisik namun juga trauma.

Untuk siapa saja yang hari ini melihat berita, sosial media, hingga pesan-pesan broadcast terkait, berikut adalah hal-hal kecil yang bisa kita bantu untuk tidak memperpanjang trauma para korban:

  1. Periksa sumber berita, pastikan sumber tersebut kredibel
  2. Tidak menyebar asumsi-asumsi ngawur terkait tragedi
  3. Tahan diri untuk tidak asal cepat komentar terkait tragedi
  4. Tahan diri untuk tidak share foto-foto korban disaat kejadian (selain alasan empati, tidak etis menyebarkan foto seseorang dalam kondisi yang tidak baik hanya untuk ego viral)
  5. Selain bantuan moril, kita juga bisa membantu secara materi (untuk pengobatan dan pemulihan korban) melalui kanal-kanal crowdfunding terpecaya
  6. Sebarkan harapan bukan ketakutan

One comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *