“Yang paling hebat bagi seorang guru adalah mendidik dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar. Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah gambaran bahwa di antara satu dari mereka kelak akan menarik tangan kita menuju surga.” (KH. Maimun Zubair).
Demikianlah tulisan yang terpampang di salah satu sudut ruangan Pak Katmadi, S.Pd., selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Uswatun Hasanah yang berlokasi di Jalan Besar Tg. Siram Desa Kampung Dalam Kec. Bilah Hulu Kab. Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Saat ditemui, Kepala Yayasan Pendidikan Uswatun Hasanah tersebut berterima kasih kepada LAZNAS DPF yang telah memilih memberikan pelatihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Madrasah Tsanawiyah Uswatun Hasanah.
Katmadi menanggapi positif TCDP (Teacher Competency Development Program) sebagai program unggulan LAZNAS DPF. Karena manfaat program pelatihan itu langsung dirasakan oleh bapak ibu guru dan bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Selain itu, TCDP menurutnya, bisa meningkatkan daya tarik pelajaran yang disampaikan oleh bapak ibu guru kepada siswa.
Berkaitan dengan program yang akan dilaksanakan LAZNAS DPF ke depannya, Katmadi berharap bapak ibu guru lebih semangat lagi untuk meningkatkan kualitas diri.
“Kami harapkan program-program dari LAZNAS DPF ke depan langsung menyentuh kebutuhan bapak dan ibu guru dalam proses belajar mengajar. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya dalam pembangunan sikap dan karakter anak didik. Dan juga langsung berkaitan dengan langkah-langkah pembelajaran untuk menghasilkan hasil belajar yang meningkat dan menghasilkan prestasi,” tuturnya.
Terkait kunjungan yang dilakukan oleh LAZNAS DPF beserta Tim Kemenag pada Senin (19/10/2020), Katmadi mengaku senang dan bangga.
“Dalam pertemuan singkat ini saya katakan luar biasa karena merasa bangga. Dari lokasi kami yang ada di desa tapi masih sempat dari LAZNAS DPF untuk mengunjung kami dalam rangka memberi perhatian dan motivasi serta pengenalan program LAZNAS DPF yang lebih meluas ke depannya,” pungkasnya.
Irfan Aulia salah satu guru yang mendapat manfaat dari pengelolaan zakat dan wakaf produktif LAZNAS DPF mengaku TCDP bisa dilaksanakan lagi di MTs Uswatun Hasanah. Buktinya para guru sudah sangat pandai misalnya mengemas materi pelajaran dengan Power Point. Sehingga projector yang hanya ada dua di MTs tersebut jadi rebutan guru-guru lain untuk mengajar.
“Sebelumnya kemampuan kami sangat minim, dan alhamdulillah setelah masuk tim TCDP kami bisa memanfaatkan berbagai perangkat teknologi sebagai media pembelajaran yang efektif. TCDP luar biasa sekali manfaatnya semoga lebih bermanfaat lagi bagi sekolah-sekolah lain di daerah,” ungkapnya.
Sebagai informasi, ada empat tahap yang biasa dilakukan dalam TCDP. Sebagai tahapan awal yakni dengan menggelar seminar untuk membangun kesadaran dan motivasi guru untuk meningkatkan kompetensi dibidang TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Kedua, melakukan pelatihan TIK bagi guru-guru di daerah 3 T (Terdepan, Terluar, Terbelakang) dengan memberikan materi yang kompleks dan beragam mengenai media pembelajaran berbasis TIK.
Ketiga ialah tahap pendampingan yang merupakan tahap lanjutan dari masa pelatihan. Dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap bagaimana mengaplikasikan materi pelatihan dalam metode pembelajaran.
Keempat, mengadakan kontes media pembelajaran yang ditujukan untuk mengasah kompetensi guru dalam menampilkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Di masa pandemi ini, program TCDP akan dilakukan penyesuaian berdasarkan kebutuhan dan perkembangan situasi terkini yang tetap mempertimbangkan protokol kesehatan.