“Saya jarang mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa,” Ujar K.H Wahfiudin Sakam di depan jemaat masjid Darussalam pada Selasa sore (27/4) di Kota Binjai. Jemaat yang menghadiri kegiatan Safari Dakwah bersama Badan Pembina Rohani Islam (Babin Rohis) Sumatera Utara ini tertegun sebentar hingga kemudian K.H Wahfiudin meneruskan kalimatnya, “Karena yang benar seharusnya adalah selamat menjalankan ibadah dibulan Ramadhan,” Ungkapnya sambil melanjutkan slide kajian yang dihadiri jemaat dari beragam usia, anak-anak hingga lansia.
Apa bedanya? K.H Wahfiudin menjelaskan bahwa banyak diantara kita sering salah kaprah bahwa dibulan Ramadhan, yang spesial hanya pada siang hari ketika berpuasa (saum). Padahal dibulan penuh hikmah ini, setiap detik di dalamnya sama-sama spesial dan penuh berkat, termasuk pada waktu malam dan (tentu saja) disepertiga malam seperti diwaktu-waktu sahur.
Banyak dari kita yang lalai setelah berbuka dan mengenyampingkan ibadah di malam hari lalu sahur hanya untuk makan. Padahal menurut KH Wahfiudin, waktu-waktu sahur ini sangat dianjurkan untuk beristighfar dan berdo’a.
Rangkaian kegiatan Safari Dakwah ini merupakan kerjasama Babin Rohis Provinsi Sumatera Utara yang dimulai dari kota Langkat, Binjai, Medan, Tebing Tinggi, dan Serdang Bedagai dari tanggal 26 hingga 30 April mendatang.
LAZNASDPF berkesempatan untuk berbagi di kegiatan baik ini. Selain kegiatan yang diisi dengan ceramah agama oleh K.H Wahfiudin Sakam selaku Dewan Pengawas Syariah, kegiatan ini juga sejalan dengan program Parsel Lebaran Lansia sehingga para jemaat yang berusia lanjut dapat menikmati beragam kebutuhan pokok dan uang tunai.
Selain itu, di Masjid Darussalam ini terdapat hampir 100 anak setiap Senin hingga Kamis rutin belajar Al-Qur’an. Mereka dibimbing oleh tiga orang guru ngaji dari pukul sepuluh pagi hingga setelah dzuhur.
Maka pada kesempatan yang baik juga, anak-anak yang hadir pada safari dakwah ini diberikan satu paket Al-Qur’an lengkap dengan beragam buku bacaan yang menarik terkait kajian-kajian Islam untuk mereka. Salah seorang anak, Aurel (9 tahun) mengaku senang dapat Al-Qur’an dan buku bacaan baru. Karena masih libur sekolah dan belum ada perpustakaan di Masjid, maka paket bacaan ini dapat menjadi salah satu motivasi sekaligus penyemangat mereka untuk terus belajar.