Zakat sebagai Salah Satu Instrumen Mengurangi Pengangguran

Kehilangan pendapatan tetap, efek psikologi, depresi, dan meningkatnya angka pengangguran turut menjadi highlight yang meramaikan berita selama pandemi. Fenomena ini terjadi hampir di seluruh negara dan hampir semua negara tersebut tidak memiliki persiapan yang cukup komprehensif atas krisis ini.

Tentu saja ada banyak instrument yang dapat dihadirkan sebagai salah satu opsi pemulihan. Zakat barangkali adalah salah satunya. Hal ini dikarenakan fungsi zakat sebagai pemberi bantuan yang mampu bertahan dalam jangka panjang.

Zakat ditujukan untuk membantu seseorang agar mampu berswadaya, self-support, dan mengupayakan terciptanya karya produktif yang memberi dampak secara suistainable.

Konsep implementasi zakat produktif, harusnya dapat diterapkan untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia, dimana kondisi ideal antara kualitas komunitas dan manusia di dalamnya berkembang seiring dan sejajar.

Dalam kaitannya dengan mengurangi angka pengangguran, maka upaya kolektif yang dibangun melalui program zakat sepatutnya dapat diupayakan dengan optimal. Ada banyak contoh program kolektif yang melibatkan penerima manfaat sekaligus memberikan mereka peluang untuk mengembangkan skill.

Dengan program zakat produktif, mustahik atau penerima manfaat merupakan bagian penting dalam kerja kolaborasi. Inisiatif telah dibangun berdasarkan kebutuhan mendasar mereka, kemudian dalam prosesnya, mustahik tetap dibimbing hingga secara mandiri mampu memperbaiki taraf hidup dan memiliki skill yang mumpuni untuk terus berswadaya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *