Lembaga Amil Zakat Nasional DPF (LAZNAS DPF) melakukan kunjungan ke Madrasah Tsanawiyah Uswatun Hasanah yang terletak di Jalan Besar Tanjung Siram Desa Kampung Dalam Kec. Bilah Hulu Kab. Labuhan Batu, Sumatera Utara, Senin (19/10/2020).
Kunjungan ini dilakukan setelah sebelumnya di tahun 2019 memberikan pelatihan kepada para guru di sekolah tersebut dalam TCDP (Teacher Competency Development Program).
“Terima kasih karena DPF telah memberikan pelatihan TIK kepada guru-guru kami sehingga bisa mengikuti perkembangan zaman dan punya motivasi untuk terus maju,” ungkap Kepala MTs Uswatun Hasanah Irfanto, S.Pd.I.
Lulusan S1 IAIN Medan itu menyebutkan merupakan sebuah kehormatan LAZNAS DPF bisa kembali menyambangi MTs Uswatun Hasanah setelah menempuh perjalanan selama 8 jam dari Kota Medan.
Dalam forum yang sama, Direktur LAZNAS DPF Ardian Ramadani Pulungan juga mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat para dewan guru yang berseragam batik hijau siang itu.
Ardi menuturkan tujuan visitasi ke sekolah untuk bersilaturahim sekaligus meninjau perkembangan sekolah binaan penerima manfaat program LAZNAS DPF bersama dengan tim Kementerian Agama RI.
Tim dari Kemenag RI yang diwakili oleh Dra. Hj. Andi Yasri Kasubdit Kelembagaan dan Informasi Zakat dan Wakaf serta Hj. Nur Uyun, SE selaku Kepala Seksi Identifikasi dan Inventarisasi Lembaga Subdirektorat Kelembagaan dan Informasi Zakat dan Wakaf mengapresiasi langkah LAZNAS DPF untuk meningkatkan mutu SDM pendidikan.
LAZNAS DPF memang berkomitmen untuk memperluas program-program pemberdayaan di sekolah-sekolah lainnya. Untuk itu memohon doa serta dukungan dari seluruh warga sekolah.
“Alhamdulillah dari tahun ke tahun sejak 2010, DPF terus mengembangkan program di semua sekolah yang masuk kategori 3 T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Bagaimana agar kualitas guru-guru di daerah bisa setara dengan guru di kota,” ucap Ardi yang juga Ketua Yayasan Bunda Siti Banun.
Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, tambah Ardi, para guru jangan sampai ketinggalan. Meskipun di daerah, para guru harus tetap memiliki motivasi yang tinggi. Agar anak didik ke depannya jadi generasi yang lebih baik lagi.
“Dengan pengelolaan zakat dan wakaf yang dilakukan LAZNAS DPF, kita akan terus melakukan pemberdayaan produktif sehingga manfaatnya terus meluas dan menjangkau seluruh nusantara,” imbuhnya.
LAZNAS DPF melihat bahwa yang menjadi sasaran pertama ialah sumber daya manusia (SDM).
“Anak didik di tahun tahun mendatang akan menjadi tumpuan masa depan yang lebih baik. Melalui para bapak dan ibu guru lah kualitas generasi mendatang dibentuk,” tutupnya.
Hal tersebut juga diamini oleh Dra. Hj. Andi Yasri selaku Kasubdit Kelembagaan dan Informasi Zakat dan Wakaf Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimas Islam.
“Dengan membentuk SDM yang cerdas, maju dan berkualitas tentu bisa membantu mengentaskan kemiskinan,” ucapnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian usulan, masukan serta harapan dari para guru yang saat ini tetap melakukan proses pembelajaran di masa pandemi.
Sebagai informasi TCDP sendiri merupakan program unggulan LAZNAS DPF untuk meningkatkan kompetensi guru dan mutu pendidikan di Indonesia. Program ini juga mengacu kepada kerangka kerja kompetensi TIK untuk Guru yang dibuat oleh UNESCO, ICT Competency Framework for Teacher (ICT CFT). Guru harus dibekali oleh 3 tingkat kemampuan yaitu; literasi teknologi, pendalaman pengetahuan dan kreasi pengetahuan.